TRIBUNMANADO.CO.ID - Komunitas bukanlah hanya sekedar sekumpulan orang dengan hobi yang sama dan melakukan hal-hal yang berhubungan dengan kegemaran dari seluruh anggota. Komunitas juga adalah sebuah wadah organisasi yang juga bisa melakukan hal-hal positif lainnya seperti bakti sosial sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.
Demikian pendapat Arther Moniung, selaku Ketua Komunitas TKCI Manado. Komunitas yang sudah terbentuk sekitar tiga tahun yang lalu tepatnya pada 28 Desember 2010 memang tidak hanya sekedar kumpul-kumpul dan membahas tentang hobi mereka seputar otomotif saja. Tapi juga membantu sesama lewat kegiatan bakti sosial ke panti asuhan. " Kegiatan sosial rutin kami lakukan di hari raya islam dan kristen serta pada saat kegiatan Company Sosial Responsobility (CSR) bersama PT Toyota Hasjrat Abadi. Pernah juga kami memberikan bantuan pada teman- temqn kami yg mengalami banjir pada saat januari 2014 lalu," kata Arther kepada Tribun Manado, Jumat (3/10).
Selain itu ada juga kegiatan lainnya yang mereka gelar untuk mempererat hubungan antar anggota TKCI Manado seperti touring di tempat-tempat wisata yang ada di Manado dan sekitarnya. "Ada juga kegiatan gathering se-Indonesia dalam acara Jambore Nasional (Jamnas) dilakukan setiap tahun dan pada tahun ini bulan November di Surabaya," papar Arthur.
TKCI adalah klub otomotif terbesar dan tersebar di seluruh indonesia. Mereka mendapat penghargaan sebagai The Best Inspiring Club oleh Majalah Otomotif. "Saat ini ada 43 cabang di seluruh indonesia. dan ada sekitar 7 daerah TKCI prospek yang akan diresmikan dalam waktu dekat ini termasuk sudara kandung TKCI Manado yaitu TKCI Minahasa," ungkapnya.
Berawal dari 7 orang pendiri TKCI Manado, kini TKCI Manado sudah memiliki 77 angota. "Para pendiri pertama terdiri dari Victor Taringan, Fandi Ratumbanua, Frozal Matoka, Novel Kawulur, Leonard Mamangkey, Rahman Rasyid, dan Brian Menajang," katanya.
Sekretariat TKCI Cabang Manado bertempat di Jalan 14 Februari, Teling, Kecamatan Wanea. "Ketika kumpul kami membicarakan hobi yaitu masalah modifikasi kijang, membicarakan kegiatan yg akan dilakukan setiap bulan berikutnya, serta hal-hal yg dianggap perlu utk kemajuan club bahkan melakukan sharing untuk mempererat solidaritas dengan membantu serta mendoakan teman-teman yang sakit atau dalam masalah," katanya.
Saat ini mereka juga menerima anggota baru jika ingin mendaftar. "Kami terbuka bagi semua pecinta otomotif. Tidak perlu memiliki mobil Toyota, yang penting mempunyai hobi yang sama, berkepribadian baik, dan bertakwa kepada Tuhan, bisa menjadi crew TKCI Cabang Manado," katanya. Adapun cara menjadi anggota baru adalah datang langsung ke sekretariat, membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 150 ribu dan wajib mengikuti pertemuan sebanyak tiga kali. "Setelah itu akan dapat stiker club untuk ditempel di mobil dan langsung menjadi anggota resmi," ujarnya.
Saat ini ada beberapa anggota yang memiliki mobil koleksi mobil yang istimewa. "Ada mobil Toyota Kijang tertua tahun produlsi 1984, mobil termahal Toyota Alphard, dan terunik Toyota kijang kotak," tambahnya.
"TKCI merupakan wadah sesama pecinta otomotif. Kami merupakan satu keluarga besar dimana rasa kekeluargaan dan solidaritas sangat diutamakan. Sehingga kami dijadikan satu dalam keluarga besar TKCI. Saya berharap TKCI dapat menjadi club yang semakin solid dan semakin mengukir banyak prestasi lewat kegiatan-kegiatan yang positive," tutupnya. (Fionalois Watania)
http://manado.tribunnews.com/2014/10/12/mau-gabung-komunitas-tkci-tak-harus-punya-mobil-toyota
Bravo..
BalasHapus